Balada Hak Sepatu dan Mitos


Balada Hak Sepatu dan Mitos

Believe or not, when something
will not work out, saya selalu mematahkan salah satu hak sepatu. Hei… saya juga
tidak percaya dengan mitos, tapi anehnya setiap kali saya bakal tidak diterima
kerja atau ada laki-laki yang mendekati saya dan dia bukan orang yang tepat,
saya akan mendapatkan pertanda tersebut. Bisa dibayangkan dong berapa pasang
sepatu yang sudah patah haknya?:P

Hal ini bermula sejak 2-3 tahun
yang lalu. Awalnya saya anggap semuanya sebagai kebetulan saja, tapi kok kejadiannya
terus berulang terutama di event-event tertentu (bayangin, in the middle of
something important, hak sepatumu lepas!!). Sepatunya pun tidak
tanggung-tanggung. Dari kelas 10 ribuan sampai ratusan ribu, tetap saja mereka
semua tidak berdaya melawan keganasan pencopotan hak sepatu.

Inilah sebabnya kenapa pada
akhirnya saya agak phobia dengan sepatu hak tinggi (jangan pula ditanya betapa
seringnya jatuh keseleo gara-gara sepatu berhak), dan belakangan saya lebih
sering membeli sepatu teplek alias tanpa hak. Fufufu…semacam menghindari bad
luck saja, atau ini memang jadi semacam ajang pembuktian ya bahwa saya memang
tidak cocok dengan macam-macam model hak tinggi (terutama stiletto) tersebut:P

Saya, sampai sekarang masih belum
peraya dengan mitos bawaan tersebut. Di sisi lain memakai sepatu datar membawa
dampak positif pada kaki saya, selain lebih nyaman, kaki juga tidak cepat
lelah.

Lucunya saat kejadian patahnya
hak sepatu berulang kembali , anehnya saya bisa langsung ikhlas menerima apabila
acara atau hal-hal yang sedang dilakukan akan mengalami kegagalan. Kegagalan
toh hanyalah sebuah proses. Tak perlu terlalu lama membenamkan diri dalam
kesedihan atas kegagalan yang terjadi. Saatnya untuk coba lagi, lagi, dan
lagi….

Wah jadi teringat nih dengan yang
dinamakan positive thinking. Apakah kalian pernah mendengar yang dinamakan “Law
Attraction” yang diklaim oleh buku the
secret
, atau mind mapping (para pembaca cosmo dan pendengar Hard Rock FM pastinya
pernah mendengar ini;p)? atau ada yang pernah membaca buku-buku Paulo Coelho,
maupun dunia sufi? Disana juga telah disebutkan bahwa “anda adalah produksi
anda sendiri” dan semesta akan selalu bereaksi atas apa yang anda pikirkan, “When you really
want something to happen, the whole universe conspires so that your wish comes
true”
.
Kalau teori dari Indonesia, bisalah kita menyebut nama Prof.
Johanness Surya dengan teori “Mestakung – Semeta Mendukung”. Nah kalau ingin
menjelajah lebih jauh lagi, bisa juga dibaca sebagai referensi teori Isaac
Newton. Beliau juga menyatakan bahwa setiap aksi akan menimbulkan reaksi. Logis
bukan?! Tak ada asap kalau tak ada api.

Intinya, supaya kita mendapatkan
hal-hal yang baik dalam hidup, maka kita pun harus selalu menyebarkan dan menggemakan
positive thinking serta kebaikan ke alam semesta, yang efeknya tentu berimbas
pada diri sendiri. Jadi jangan salahkan orang apabila hari ini kita merasa
buruk atau hal-hal yang tidak menyenangkan selalu terjadi di sekitar kita.
Tanyalah pada diri sendiri, apakah hari ini kita sudah berpositive thinking?
Kalau anda menyebarkan hawa negative (bayangkan, yang hanya di pikiran kita
saja dapat direspon oleh alam! Luar biasa!!), pantulannya pun pasti akan
mengenai anda. Atau pernahkah terpikir hal itu juga akan memantul ke orang
lain?

Jadi kalau di kitab suci
dinyatakan bahwa Tuhan bisa mendengar bisikan hati umatNYA, saya percaya kok.
Lha wong pikiran saja bisa memantul. Bahkan kalau ada orang bilang bahwa suara
adzan terdengar sampai ke Bulan, bukan suatu hal yang aneh. Setiap ciptaan
Tuhan selalu berdzikir atau mengingat Asma Penciptanya dengan caranya
masing-masing. Bahkan gema nama Tuhan dan kebaikan ditanggapi oleh air dengan
cara merubah molekulnya menjadi bentuk hexagonal bukan?! Hehehe…jelas yang itu
bukan mitos, karena telah dilakukan penelitian oleh Masaru Emoto🙂

Dari banyak hal yang
terjadi dalam hidup ada banyak hal yang saya pelajari. Beberapa diantaranya adalah:
apa yang kita inginkan belum tentu terjadi pada saat kita menginginkannya, bisa
jadi hal itu terjadi nanti, pada saat kita membutuhkannya. Dan apa yang kita inginkan
belum tentu adalah hal yang kita butuhkan. So be wise with your wish. Be wise
with your mind. Pikiran tidak akan menyakiti….ah kata siapa??!

Ngomong-ngomong saya masih punya
obsesi nih untuk dapat memakai stiletto (min.10 cm) untuk ke pesta…heheheh…

February, 2nd, 2008

Diterbitkan oleh Devi R. Ayu

A proud Mom of #babyD, Penulis, Penerjemah, Konsultan Komunikasi, dan Fasilitator Program Women Will dari Google Gapura Digital untuk kota Malang. Owner dari Cindaga Comms, konsultan komunikasi digital di kota Lawang, Malang.

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.