Hai, good readers!
Sudah lama banget ya gak ketemu tulisan saya. Harap maklum, mamanya #D sekarang lagi sibuk kerja remote dari rumah, makanya untuk update blog aja sekarang agak jarang. Tak lain dan tak bukan demi reksadana pendidikan buat #MissD dan sebongkah berlian π
Ihwal saya nulis blog terkait perawatan kulit ini karena beberapa waktu lalu kulit saya yang sensitif habis berulah hebat. Muka jadi merah dan gatal-gatal selama berminggu-minggu karena terpicu bahan alergen. Kondisi kulit wajah jadi lebih parah ditunjang dengan musim kemarau yang bikin kulit muka sukses mengelupas sana-sini karena udara yang kering.

Apa Saja Bahan Alergen Bagi Kulit?
Awal mula kulit saya menjadi merah dan gatal karena saya coba bikin DIY sabun sendiri dimana salah satu bahan utamanya adalah gel lidah buaya. Berhubung di rumah ada tumbuhan lidah buaya, saya pakai lidah buaya asli bukan hasil beli di pasaran. Ternyata kulit saya alergi dengan lidah buaya.
Saya heran kenapa kok bisa alergi, soalnya selama ini pakai produk-produk yang mengandung lidah buaya baik-baik saja. Usut punya usut ternyata cairan kuning lidah buaya lah yang bikin saya alergi berat. Oleh karenanya, sebelum memakai DIY gel lidah buaya pastikan bahwa semua cairan kuning itu tidak tercampur dalam gel.
Bahan alergen lain yang cukup mengganggu bagi kulit saya antara lain adalah alkohol, SLS, dan Paraben. Jadi, pada akhirnya sebisa mungkin saya menghindari bahan-bahan atau skincare yang mengandung SLS, Paraben, maupun alkohol yang tidak cocok bagi kulit saya.
Membuat Gel Lidah Buaya Sendiri

Sebelumnya saya sempat bilang membuat gel lidah buaya sendiri. Bagi yang tertarik membuat gel lidah buaya sendiri di rumah dan punya kulit sensitif seperti saya, simak caranya berikut.
Taruh lidah buaya yang baru dipetik dalam posisi berdiri sehingga cairan kuning pada gel mengalir keluar. Biarkan lidah buaya menjadi lemas, kurang lebih dua jam, sehingga cairan kuning keluar semua. Nah, saat mengeruk gel lidah buaya, pastikan setelahnya merendam daging lidah buaya di air garam dan bilas berkali-kali dengan air bersih.
Kemudian kamu bisa memblender atau menghaluskan gel lidah buaya menjadi seperti gel. Supaya lebih tahan lama, tambahkan vitamin C ke dalam gel buatanmu. Simpan dalam wadah tertutup dan taruh di lemari pendingin.
Untuk kulit sensitif, komposisi pemakaiannya sekarang hanya saya batasi maksimal 5% dari total campuran bahan. Misalnya dari 100 ml sabun, saya hanya menambahkan maksimal 5ml gel lidah buaya ke dalam sabun.
Aneka Skincare Alami yang Dipakai Sekarang
Beberapa produk perawatan alami yang saya pakai belakangan ini adalah:

- Sabun pencuci muka dan badan dari minyak zaitun atau castile soap. Sabun ini juga bisa dipakai buat keramas lho.
- Saya beli castile soap cair dari pengrajin sabun di kota Malang. Sabun ini saya tambahi gel lidah buaya bikinan sendiri. Sesekali saya campur madu saat menggunakannya.

- DIY cleansing oil dari campuran minyak kelapa, minyak jarak (castor oil), dan essential oil lavender. Minyak kelapa saya beli produk lokal yang ada di pasaran, merk apapun.
- Adapun castor oil saya gunakan produk Utama Spice karena beberapa waktu lalu sempat ke Bali dan untuk oleh-oleh saya beli castor oil-nya π Nah, untuk essential oil-nya kebetulan saya pakai lavender oil dari Bali Tangi.
- Sebenarnya campuran VCO, castor oil, dan essential oil lavender ini juga pas banget buat dijadiin face oil untuk malam hari.

- Spray penyegar wajah dari Bali Alus. Pas banget dipakai saat musim kemarau. Saya beli spray ini pas lagi ke Bali, pemakaiannya awet soalnya daerah tempat saya tinggal sekarang cuacanya cukup adem hehehe. Kalau sudah habis kayanya mau coba spray produk lokal yang ada di Malang, lumayan, hemat ongkos kirim π

- Pelembab wajah dari Bali Alus untuk pagi hari. Nama krimnya cooling down cream. Pori-pori wajah jadi terlihat lebih kecil saat menggunakan cream ini.
- Buat kalian yang jarang pergi-pergi dan sering di rumah saat siang, kamu juga bisa juga gunakan tendercare dari oriflame yang warna merah dengan kandungan rose atau nivea creme warna biru. Dua pelembap serbaguna itu tidak mengandung paraben. Harganya juga tidak terlalu mahal.

- Kalau pergi-pergi atau ke kondangan baru deh saya pakai BB cream. Beberapa merk BB cream lokal yang cukup aman di wajah saya karena tidak mengandung paraben adalah Emina, Wardah Everyday shade natural, dan juga Moko-Moko. Saya juga pengen nyobain BB cream dari Mineral Botanica. Nanti, saya tulis reviewnya ya.

- Untuk perawatan di malam hari, biasanya sebelum tidur saya mengoleskan argan oil dari Utama Spice ke muka. Minyaknya tidak lengket dan mudah meresap sehingga nyaman digunakan sebelum tidur pas malam hari.
Scrub dan Masker Alami Ala Mama #D

Berhubung kulit saya agak sensitif pas musim kemarau dan terhadap beberapa bahan tertentu, untuk scrubnya saya juga bikin sendiri. Gampang banget kok. Nggak butuh waktu lama untuk bikin scrub yang mencerahkan wajah dan mengencangkan wajah ini.
Saya biasanya menggunakan campuran oat, kopi, susu, dan madu untuk membuat scrub sendiri. Kalau ada teh nganggur sisa semalam biasanya saya juga pakai buat bikin scrub atau maskeran.
Bahan:
- 1 sendok makan oat (haluskan dengan tangan)
- 1 sendok teh kopi bubuk
- 1 sendok makan madu
- 1-2 sendok makan susu cair UHT
Cara pemakaian:
- campur semua bahan menjadi satu
- Aplikasikan pada wajah, gosok perlahan, dan biarkan hingga kering
- Diamkan kurang lebih 15-20 menit
- Cuci muka menggunakan air hangat. Kalau nggak ada air hangat bolehlah pakai air biasa.
Tadaaa, wajah mulus dan kinclong dengan bahan alami pun bisa kalian miliki dengan mudah. π
Itu dia beberapa skincare berbahan alami yang saya pakai sehari-hari. Nah, kalau good readers punya produk lain yang murah meriah dan aman dipakai, boleh lho share di sini infonya. Ada yang punya DIY membuat skincare alami boleh juga dibagikan. Biar ilmu saya juga nambah gitu.
Selamat mencoba!