
Hola!
Akhirnya bisa nulis blog lagi. Berhubung sekarang sudah jadi emak-emak akhirnya tulisannya lebih diverse lagi. Oiya hanya sekedar informasi domain web saya yang dev1ra.com sudah wassalam, jadi ganti di sini saja nulisnya (Sedihnya adalah materi blog di website sebelumnya belum sempet didownload udah keburu down, hiks!)
Sekarang saya mau bahas perlengkapan tempur saya sebagai ibu menyusui. Salah satunya adalah Pompa ASI. Sejauh ini saya sudah mencoba beberapa merk pompa ASI yang mengantarkan #babyD full ASI sampai usia 14,5 bulan. Sejak 14,5 bulan #babyD sudah mulai minum susu UHT karena mogok nenen lagi (hiks), tapi tetap dapat ASI meskipun hanya dua botol sehari.
Oke pompa ASI yang ingin saya bahas adalah:
1. Little Giant Emily Manual Pump

Saya beli pompa ASI ini di online shop karena harganya yang murah. Masih sok tahu gitu deh jadi asal beli-beli tanpa baca rekomendasi atau nyoba terlebih dahulu. Walhasil saya gak cocok dengan pompa ASI ini, karena tidak mempunyai bantalan silikon sehingga sakit saat dibuat mompa. Dan tuas pompanya sering copot saat sedang memompa, hal kecil sih tapi cukup jadi pe er buat saya.
Tapi pompa ini sangat berjasa saat #babyD dirawat di rumah sakit ketika bilirubinnya tinggi. Saat di rumah dan saat senggang di rumah sakit, saya mompa stock ASI buat #babyD dengan pompa ASI ini. Pompa ASI ini sudah saya lungsurkan kepada teman yang membutuhkan.
Rekomendasi saya buat teman-teman yang ingin menggunakan pompa ASI dari little giant, gunakan tipe estilo. Selain murah, little giant estilo corong pompanya sudah dilengkapi bantalan silikon sehingga tidak sakit saat digunakan untuk memerah ASI.

2. Medela Mini Electric

Saya dapat lungsuran medela mini electric ini dari kakak ipar. Alhamdulillah meskipun tidak memakai bantalan silikon di corong pompanya, saya cocok dengan pompa ini dan berhasil mengantarkan #babyD full ASI sampai usia 14,5 bulan.
Yang enggak banget dari pompa ini adalah suaranya yang berisik, jadi suka agak-agak cemas pakai pompa ini saat #babyD lagi tidur ataupun saat sedang meeting. Takut #babyD bangun atau terlalu menarik perhatian teman-teman meeting.
Yes, saudara-sudara saya sering sekali mompa ASI saat meeting berlangsung. Waktu itu saya kerja di NGO jadi memerah ASI disikapi sebagai hal yang lumrah oleh teman-teman saya. Akhirnya ketika meeting biasanya saya mempompa ASI menggunakan pompa manual Philips Avent Comfort
3. Philips Avent Manual Comfort

Ini adalah pompa ASI termahal yang pernah saya beli. Saya belinya online sih, jadi tidak bisa merekomendasikan toko yang penjual. Tapi ada harga memang ada kualitas. Pompa ini sangat nyaman dipakai karena corong pompanya lebar dan menggunakan bantalan silikon, cepat sekali memacu LDR (Let down reflex).
Saya terinspirasi beli pompa ini setelah baca-baca berbagai review dan dapat testimonial dari saudara sepupu suami saya dan salah satu teman. Pompa yang tidak pernah mengecewakan saya dan sukses buat mendukung Full ASI 14,5 bulan #babyD. Paling berjasa saat saya travelling ke luar negeri, terutama ketika harus memerah ASI di pesawat. Daripada mati gaya akhirnya perjalanan 16 jam di pesawat saya habiskan dengan nonton film, mompa ASI, dan tidur 😀
4. Claire’s Electris Breast Pump – GBP A20

Berhubung pompa Medela sering ngadat dan suaranya terlalu berisik (kayanya harus diservis sih) akhirnya saya memutuskan untuk membeli pompa ASI dengan suara yang lebih halus. Pilihan saya jatuh kepada Claire’s, selain harganya yang ramah di kantong, pompa ASI ini mempunyai corong yang lebar dan sudah dilengkapi dengan bantalan silikon. Saya membeli pompa ini di salah satu marketplace Indonesia.
Saya cukup puas dengan kinerja Claire’s. Cepat memicu LDR, suaranya halus dan tidak membangunkan #babyD saat sedang tidur. Daya hisap pompanya juga bisa disesuaikan, tapi saya biasanya hanya memakai mode 1 sampai 3. Dijamin bisa memompa ASI dengan tuntas.
Saya menyesal tidak mengenal brand Claire’s dari dulu-dulu soalnya pompa manualnya juga banyak yang cocok dan cukup nyaman digunakan. Versi murah dari Philips Avent Manual Comfort. Maklum emak-emak, perhitungan sangat, pengennya dapat barang berkualitas dengan harga murah.
Nah demikian review beberapa breast pump yang pernah saya pakai. Semoga bermanfaat ya! 🙂
Claire itu pakai batterai apa ya kak?
kaya baterai hape aja, hanya perlu dicharge
salam kenal.. sayang banget kmaren saya gak liat dlu review ini😭😭 berhubung bli breastpump amat buru buru gegara keasyikan nenenin baby n ketiduran alhasil breastpump ancurlah di atas kompor (klamaan sterilin😭)2hari ninggalin baby kerja tanpa pumping selain PD sakit takut aja mengurangi produktivitas asi saya juga. akhirnya memutuskan bli breastpump lit. giant emily.. sebetulnya buat aq tanpa silikon gak masalah krn dcorongnya ada kaya bahan silikon namun permanen nempel.. yg jd masalah bener bgt yg mbak devi sampein.. handle nya itu g nyaman..trus diafragmanya sering lepas jdnya dsela asik pumping harus benerin dlu😓😓😓 ini yg ganggu bgt.. akhirnya aq bli juga yg estilo. dr penampakan sih umum yah handlenya dibanding emily yg aq rasa agak aneh kl dicompare dgn breastpump manual lainnya…
Salam knal, mbak Aisyah 🙂 Wah turut berduka atas pompa yang hancur ya, mbak. Iya, aku dulu juga pakai pompa yang litte giant emily karena ada diskonan hahaha, eh tahunya gak cocok. Iya, menurutku pegangan estilo masih lebih nyaman daripada emily. Semangat meng-ASI-hi ya, mbak Aisyah! peluk peluk!