“Dinner, tanggal 7 Oktober 2014!” Begitu isi perjanjian saya dengan Felicia, sahabat saya yang notabene blogger juga dalam rangka menikmati suguhan “colours of India” Hotel Indonesia Kempinski. Kami mendaftar di bulan September sebagai salah satu blogger yang nantinya me-review cita rasa makanan India di hotel Kempinski Jakarta.
Hari yang dinanti akhirnya datang, kami berjalan dengan sangat pede menuju Signatures Restaurant. Signage Colours of India sudah dipasang di pintu masuk restoran. Suasana India langsung mengakrab kental, bagaimana tidak, selepas pintu masuk kami langsung disambut ornamen dan musik India. Ada pohon Diwali yang menjadi simbol program bantuan kepada SD Pembangunan Masyarakat di daerah Gunung Sahari berdiri gagah depan pintu serta senyuman hangat dari petugas restoran yang menyapa kami.
Bertemu Sahabat
Setelah proses cek nama, petugas hotel mengantar kami ke ruangan makan, seraya berjalan sang petugas hotel berbicara, „kami buka lho blognya kalian satu-persatu. Hari ini juga ada blogger lain yang datang, namanya mas Teguh, kalian kenal ga?“. Hampir kesedak rasanya, pikiran saya langsung berbunyi „haduh tulisan-tulisan aneh saya itu kebaca ga ya?“ 😀
Saya edarkan pandangan ke meja di tengah ruangan, benar saja, mas Teguh yang dimaksud itu adalah mas Teguh teman saya, dedengkotnya travel writer. Kami pun menyapanya, „Kebetulan apa yang membuat kita bertemu hari ini?“ Meja untuk tiga orang pun segera penuh terisi.
Ini pertama kalinya Felicia berkenalan dengan mas Teguh, tapi tampaknya langsung akrab, seolah-olah sudah lama kenal. Sebentar saja sudah ketawa-ketiwi, bisa jadi karena ambience yang dibawa restoran juga. Petugas restoran kemudian menghampiri kami untuk menata alat makan, memasangkan serbet, serta menawarkan minuman. Saya memesan juice strawberry dan teh tarik hangat, yummy. Segarnya juice strawberry asli langsung me-recharge dahaga saya 🙂
Hasrat ingin memotret pun langsung timbul setelah melihat dekorasi unik makanan dan restoran, tapi kami putuskan untuk makan dulu baru kemudian memotret. Segera kami menuju meja buffet untuk memilih appetizers. Saya memilih roti pitta, tiga macam saus salad, Babaganoush Salad, dan Antipasti. Saat mengambil appetizers saya tidak tahu apa Antipasti itu, karena penasaran dicomot saja 😀 Dan kami segera kembali ke meja makan.
Pelajaran yang kami ambil saat mengambil appetizers itu adalah, bawalah kameramu, karena nama makanan India susah dihapal jadi lebih baik kita potret saja supaya tidak lupa. Begitu ada kesempatan memotret, potret saja…hehehehe.
Kembali ke appetizers, roti pitta nya sudah agak dingin, biasanya kalau masih hangat terasa lebih lembut saat digigit. Saus salad yang kami ambil sangat terasa sekali rempah-rempahnya, terutama yang berwarna putih, lidah saya merasakan sensasi yoghurt sebagai bahan pembuatnya. Yang jadi favorit saya untuk appetizers adalah Antipasti, makanan yang tidak saya kenal tadi. Antipasti ternyata sayuran yang dibakar. Isi Antipasti antara lain wortel, bawang bombay dan juga terong yang tampaknya direndam dulu dalam bumbu sebelum dibakar dan diberi taburan rempah-rempah di atasnya. Harus coba sendiri supaya tahu gimana enaknya, tanpa minyak lho, jadi baik buat yang berdiet 😀
Andaikan Masakan di Panci itu Bisa di bawa Pulang
Ronde pertama makan malam kami selesai tanpa terasa, riuh rendah tawa “traveler bocor”, kalau kata mas Teguh, mengisi suasana. Ada aja yang diobrolin seru, makan malam bersama sahabat kali ini terasa sangat menyenangkan. Nah sudah saatnya menyantap main course. Feli memilih menu ala vegetarian, saya sendiri hajar bleh aja, kapan lagiiii bisa makan aneka rupa makanan india dari berbagai daerah dalam satu tempat seperti ini.
Saya mengambil nasi briyani, Poori (sejenis roti goreng tipis yang renyah); sayur labu merah atau “Khatta Mitha Sitajhare”; kacang-kacangan berwarna kuning atau sering disebut lentils yang dicampur dengan bayam, namanya “Dal Palak Masala”; serta kari sayur kentang.
Tampaknya saya lebih menyukai Poori daripada Pitta, efek suka gorengan yang kriuk-kriuk mungkin ya, orang Indonesia gitu lho :D. Nasi Briyaninya menurut saya cukup “lekker”, campuran rempah dan udangnya sangat terasa. Yang jadi favorit saya malah sayur labu merah “Khatta Mitha Sitajhare”, dan chicken curry hasil icip-icip dari piring mas Teguh. Campuran manis dan asam labu merah serta rempah-rempah bener-bener bikin lidah bergoyang. Pengennya sih satu panci “Khata Mitha Sitajare” di restoran itu bisa dibawa pulang 😀
Ronde kedua makan malam selesai, saatnya mencoba hidangan dessert. Petugas restoran yang baik hati menanyakan bagaimana rasa makanan di restoran, kami pun mengecap enak, dan pengen sekali rasanya bisa ngobrol langsung dengan chef-nya yang aseli India. Wuihhh boleh lhooo sama petugasnya, dan nanti chefnya yang akan mendatangi kami. Ahhh senangnyaaaa….
Rupa-Rupa Masakan India
Tak berapa lama Chef Ashwani Kumar Singh pun mendatangi meja kami. Doi Chef terkenal, sudah 16 tahun malang melintang di dunia kuliner India dan memenangkan penghargaan Chef terbaik. Kami langsung berdiri menyambutnya, orang beken gituh, tapi dengan sangat rendah hati beliau menyilakan kami untuk duduk kembali. Blogger kepo seperti kami pasti bakal banyak nanya ya, dan sang Chef langsung diberondong pertanyaan.
Chef Ashwani Kumar menceritakan bahwa ada 17 jenis masakan berbeda setiap harinya yang dihidangkan di Hotel Kempinski Indonesia selama „Colours of India“, bahkan menu hidangan pagi, siang, dan malam pun berbeda. Masakan India yang disuguhkan merupakan campuran dari bagian utara di Tandoori, masakan berempah-rempah kuat dari wilayah timur, serta lezatnya nasi briyani di bagian selatan India. Hari Sabtu tanggal 11 oktober nanti bahkan akan dimeriahkan oleh tari-tarian India, minuman India, serta masakan pesisir India. Aduh pengen datang lagiiiii….
Nah bagaimana sih caranya membedakan asal daerah makanan India yang kami makan. Menurut Chef Ashwani Kumar, sebenarnya masakan India dibedakan atas empat musim dan waktu penyajian. Contohnya saat musim dingin, orang-orang cenderung makan daging supaya badannya tetap hangat. Sedangkan saat musim panas, orang-orang akan banyak memasak menggunakan mentimun untuk mengatasi dehidrasi saat musim panas. Untuk jenis makanan sendiri, makan pagi cenderung lebih berat daripada makan siang ataupun makan malam.
Chef menambahkan India bagian utara memang cenderung menggunakan yoghurt dalam masakan mereka. Sedangkan India bagian timur terkenal dengan kue-kue manisnya. India bagian selatan sangat terkenal dengan aneka ragam masakan nasi-nya. Tentu disinilah tempatnya nasi briyani yang paling popular. Adapun India bagian barat terkenal masakan dengan masakan pesisir dan pegunungan, serta masakan vegetarian yang akan dilaksanakan demo masaknya tanggal 11 Oktober mendatang.
Selesai bercerita Chef Ashwani Kumar kami geret ke meja buffet untuk foto bersama. Lumayan lah selfie-selfie dikit 😀 Terima kasih ya Chef atas informasinya.
Dessert Yang Manis
Selepas foto bersama saya segera mengambil hidangan dessert. Ada empat jenis makanan yang saya ambil yaitu kroket yang berisi sayur-sayuran, Tandoori Pineaple, “Nariyal and Kajoor Ka Gujja”, serta yang terakhir “Kaache Aam Ki Kher”. Makanan apakah itu?
Udah pasti tahu lah ya yang namanya kroket sayuran, enak dan saya suka. Nah kalau Tandoori pineapple itu potongan nanas yang dibakar menggunakan rempah-rempah. Enak pake bangettt.. favorit saya untuk dessert ya Tandoori pineapple ini. Adapun Nariyal – Kajoor Ka Gujja adalah pastel yang diisi kelapa dan kurma, buat saya sih terlalu manis. Sedangkan Kaache Aam Ki Kher itu adalah pudding mangga tapi berbentuk cair dan ada campuran kayu manisnya. Rasa pudding mangga cair ini pas buat saya, tidak terlalu manis, kan saya-nya sudah manis (halah..ga penting; ;p).
Selesai menyantap dessert, lembar feedback restoran pun diberikan kepada kami oleh petugas restoran. Baru kali ini antusias ngisi lembar feedback, soalnya ngarep bisa nemuin minuman India tapi ternyata hanya satu hari aja nanti di hari Sabtu. Kami pun me-request kehadiran minuman India kalau ada acara makan-makan lagi, hehehehe.
Sebelum pulang, foto-foto selfie dulu dong dengan petugas hotel dan Signatures Restaurant. Habisnya pakaian mereka bagus sih, ala ala India gitu lho, plus pelayanan mereka sangat baik dan ramah. Selesai berjabat tangan kami pun melambaikan tangan untuk pulang. Hari ini menjadi kebetulan yang sangat menyenangkan, bisa makan malam bersama sahabat dengan menu India yang lezat 🙂
Oya buat yang ingin menikmati hidangan Signatures Restaurant – Hotel Indonesia Kempinski silakan menghubungi 021 – 2358 3898 atau signatures.jakarta@kempinski.com.
Ihiyyyyy! Ngehits sangat nehhh
Terima kasih telah berbagi malam yg menyenangkan kemaren :*
Sama Feli, pengalamannya selalu ngehits dan menyenangkan ^^ You’re very welcome, feli :*
Weww aku tersandung!
xixixixi..pakai kacamata mas biar ga kesandung 😛