Judul : Travel Writer Diaries 1.0 – Catatan Perjalanan Unik, Seru, dan Luar biasa tentang Indonesia
Penulis : Teguh Sudarisman
Penerbit : Noura Books (PT. MizanPublika)
Halaman : x, 274 hal
ISBN : 978-602-7816-34-3
“Batasnya adalah kreativitas dan imajinasi Anda sendiri”, kata Teguh Sudarisman dalam bukunya.
Baca buku ini langsung berasa miskin, baik itu miskin ilmu dan miskin duit buat modal travelling 😀 Meruntuk dalam hati, bisa-bisanya orang bernama Teguh Sudarisman ini “blusukan” ke tempat-tempat wisata yang sebenernya dekettt…tapi kok ya ga keliatan sama mata. Kreativitas dan imajinasi saya kurang liar rupanya.
Yang saya sukai dari buku ini adalah gaya penulisan mas Teguh, terasa personal dan sarat ilmu, sebelas dua belas lah dengan gaya penulisan saya (hahaha langsung kabur sembunyi). Bahkan di bagian akhir juga ada tips bagaimana menjadi seorang travel writer yang handal. Beliau ini tidak pelit membagi ilmunya dengan orang lain, beramal ibadah katanya.
Sebagai orang Malang asli yang terkenal dengan buah apelnya, saya malah belajar mengenai cara pembiakkan pohon apel lewat buku ini. Sebagai orang yang mencintai lingkungan dan khawatir terhadap kelestarian lingkungan Indonesia, saya juga semangat empat lima membaca informasi cara cepat regenerasi terumbu karang dan pembiakkan kerang mutiara. Para pecinta lingkungan pasti senang deh baca buku ini. Ada banyak kesempatan dalam mengembalikan keindahan lingkungan kita. Terima kasih atas info-info yang sudah ditulis dan dibukukan, mas Teguh.
Meskipun ada beberapa typo dan cetakan yang kurang jelas di beberapa halaman, tidak mengurangi kenikmatan untuk menyerap berbagai informasi di dalamnya. Bukan cara menuju kesana yang paling penting, tapi hikmah apa yang dapat dipetik dari perjalanan yang sudah kita lakukan, apalagi kalau hikmah itu dituliskan dan mendapat honor penerbitan 😀
Akhir kata, mulai detik ini sang penulis buku “travel writer diaries 1.0” harus bertanggung jawab atas mimpi-mimpi saya untuk bertualang ke pulau Air di Karimunjawa, obsesi saya melihat bunga sakura dan cherry blossom di kebun raya Cibodas, ataupun mimpi-mimpi menjelajah seluruh Indonesia
Ini review-nya kayaknya nggak ditujukan buat pembaca umum, tapi lebih ngarah buat penulis bukunya. Kelihatan di paragraf terakhir. :))) Btw Pulau Air deket koq di Kep. Seribu, bukan di Karimunjawa.
Makanya sebagai orang Malang, mestinya dirimu yg lebih banyak nulis ttg apel, candi-candi, gunung-gunung, pantai, air terjun, kulinernya. Masa aku terus? :))
Thanks ya review-nya. Semoga bisa makan-makan lagi di Kalibata City. :))
xixixi..buat umum kok, dan berharap kepada pembaca umum apabila mereka ngiler jalan-jalan keliling Indonesia mereka bisa nyalahin penulisnya karena ngiming-ngiming;p atau paling engga bisa ngintilin penulisnya kalau lagi jalan hahahahah…
Tuh kan aku aja sampai disorientasi pulau air dan karimunjawa:))) duh pengen maen sama hiu di Karimunjawa.
ihhh merasa digelitikin ada yg nantangin nulis tentang Malang, lha wong seringnya di Jakarta gimana mau nulis (alesan dot com ;p) Sippp…selanjutnya makan-makan di Malang aja yuk, mas. Bulan ini aku di rumah Malang agak lama ^^
Wahh, bulan ini mulai sibuukk! Nggak tau kapan bisa ke Malang lagi. Seharusnya 2 minggu lalu tapi batal :(. Ok selamat traveling dan nulis-nulis yaa!
Yahhhh padahal ada festival Malang Flower Carnival lhooo….sayang ga kesiniii..iya wes. met nulis-nulis dan travelling juga mas Teguhhh ^_^